Momen Prabowo Makan Bareng Dengan Pengungsi di Bireuen. Di tengah guyuran hujan deras yang masih menyisakan luka di Aceh, Presiden Prabowo Subianto tunjukkan sisi kemanusiaannya saat tinjau langsung pengungsian korban banjir dan longsor di Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen. Pada Minggu, 7 Desember 2025, Prabowo tiba naik helikopter Caracal dari Bandara Sultan Iskandar Muda, langsung menuju posko pengungsi di area yang terdampak parah. Momen paling menghangatkan hati: ia ikut makan bareng warga pengungsi, duduk lesehan di terpal sederhana sambil cerita ringan. Kehadiran ini bukan sekadar kunjungan protokoler; Prabowo ditemani Menteri PUPR Dody Hanggodo dan Gubernur Aceh Muzakir Manaf, tekankan komitmen pemerintah pusat untuk percepat pemulihan. Bencana yang klaim puluhan korban jiwa dan ribuan pengungsi ini jadi ujian awal kepemimpinan Prabowo—dan momen makan bareng itu jadi simbol empati yang langsung viral di media sosial. INFO SLOT
Perjalanan Prabowo ke Bireuen: Momen Prabowo Makan Bareng Dengan Pengungsi di Bireuen
Pagi itu, Prabowo mendarat di Aceh Besar pukul 10.21 WIB, langsung naik helikopter tanpa basa-basi. Dari Jakarta, ia didampingi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah RI Angga Raka Prabowo. Tujuan utama: tinjau jembatan bailey darurat di Sungai Teupin Mane, titik kritis jalur Medan-Banda Aceh yang putus akibat longsor. Sampai di Kecamatan Juli pukul 11.46 WIB, Prabowo langsung turun ke lapangan dekat Masjid Baitulhuda. Ia cek material besi dan beton, tanya progres ke petugas—dua jembatan bailey sedang dipasang untuk pulihkan akses darat. “Ini harus cepat, rakyat butuh jalan,” katanya singkat, sambil pegang tangan pekerja. Hujan sempat gerimis, tapi semangatnya tak pudar; ini bagian dari rangkaian kunjungan Prabowo ke Sumatera yang terdampak banjir bandang sejak akhir November.
Momen Makan Bareng yang Hangat: Momen Prabowo Makan Bareng Dengan Pengungsi di Bireuen
Setelah tinjau jembatan, Prabowo lanjut ke posko pengungsi di GOR setempat, di mana ratusan warga berteduh. Di sini, momen ikonik terjadi: ia tolak duduk di kursi VIP, malah ikut lesehan di terpal basah bareng pengungsi. Menu sederhana—nasi kuning, ikan goreng, dan sayur daun singkong—dibagi rata. Prabowo ambil piring plastik, suap nasi sambil denger cerita warga. “Alhamdulillah, makanan enak. Kalian sudah makan belum?” tanyanya ramah ke seorang ibu pengungsi yang cerita rumahnya hanyut. Warga balas peluk tangan Presiden, cerita soal kehilangan dan harap bantuan cepat. Video singkat itu cepat nyebar: Prabowo ketawa kecil saat ditawari tambah lauk, bilang “saya sudah kenyang, tapi ini untuk anak-anak.” Momen ini tak direncanakan; Prabowo spontan ikut dapur umum Badan Gizi Nasional, pastikan program Makan Bergizi Gratis jalan lancar di posko.
Respons Pengungsi dan Pendamping
Pengungsi di Bireuen langsung terharu. Seorang bapak bernama Teuku, 55 tahun, bilang: “Pak Presiden datang langsung, bukan cuma janji. Kami rasakan perhatiannya.” Ibu-ibu di posko peluk Prabowo, cerita soal anak sekolah yang putus jalan—ia janji sekolah darurat segera dibangun. Muzakir Manaf, Gubernur Aceh, puji: “Ini bukti pemerintah pusat serius. Bantuan sudah datang, termasuk tenda dan obat-obatan.” Dody Hanggodo tambah: “Jembatan bailey selesai dalam 48 jam, jalur aman.” Prabowo juga cek distribusi bantuan: beras, selimut, dan genset untuk listrik darurat. Tak lupa, ia ingatkan program Koperasi Desa Merah Putih: “Nanti desa punya koperasi sendiri, barang subsidi langsung ke rakyat.” Respons warga positif; sorak sorai saat Prabowo pamit, janji balik setelah pemulihan.
Kesimpulan
Momen Prabowo makan bareng pengungsi di Bireuen jadi simbol kepemimpinan yang dekat rakyat, di tengah duka bencana Sumatera yang masih membekas. Dari tinjau jembatan bailey hingga suap nasi lesehan, kunjungan ini bukti komitmen cepat: anggaran darurat sudah cair, bantuan mengalir. Bagi pengungsi, ini harapan nyata—bukan janji kosong. Prabowo, yang urung libur rapat kabinet demi ini, tunjukkan prioritas rakyat di atas segalanya. Bencana ini uji tanggap darurat, tapi respons seperti ini bangun kepercayaan. Aceh kuat; dengan gotong royong, pemulihan cepat datang. Semoga momen sederhana itu jadi awal cerita bahagia bagi ribuan keluarga yang kehilangan.