Pasir Mainan Australia Ternyata Dari China. Kejutan besar melanda Australia setelah pasir mainan warna-warni yang selama ini dipakai anak-anak di sekolah dan rumah ternyata mengandung asbes dan berasal dari China. Komisi Persaingan dan Konsumen Australia mengonfirmasi bahwa sebagian produk pasir berwarna tersebut ditelusuri hingga sebuah tambang di China. Penemuan ini memicu penarikan massal produk sejak awal November 2025, menutup ratusan sekolah dan prasekolah, serta membuat orang tua khawatir akan risiko kesehatan jangka panjang bagi anak-anak yang sering bermain dengannya. INFO SLOT
Penemuan Kontaminasi dan Asal-usul Pasir: Pasir Mainan Australia Ternyata Dari China
Semua bermula dari pengujian laboratorium rutin yang tanpa sengaja menemukan jejak tremolite asbestos – jenis asbes alami – dalam sampel pasir mainan berwarna. Produk ini diimpor dari China sejak 2020 hingga 2025 oleh beberapa pemasok di Victoria, lalu dijual luas di toko alat tulis dan seni. Meski asbes dalam bentuk terikat dan bukan serat halus yang mudah terhirup, otoritas tetap anggap ada risiko jika pasir digerus atau terbang ke udara. Penelusuran menunjukkan kontaminasi berasal dari tambang di China, meski perusahaan eksaknya belum diumumkan karena investigasi masih berlangsung.
Dampak Langsung pada Sekolah dan Masyarakat: Pasir Mainan Australia Ternyata Dari China
Reaksi cepat datang dari berbagai negara bagian. Di Wilayah Ibukota Australia saja, hampir 70 sekolah dan prasekolah ditutup sementara untuk pembersihan, diikuti ratusan fasilitas lain di South Australia, Queensland, dan New South Wales. Orang tua diminta buang pasir serupa di rumah dengan cara aman, seperti dibungkus rapat sebelum dibuang. Risiko kesehatan dinilai rendah karena serat asbes tidak mudah lepas kecuali pasir dihancurkan secara mekanis, tapi kekhawatiran tetap tinggi mengingat asbes bisa sebabkan kanker paru jika terakumulasi bertahun-tahun. Kasus ini juga menjalar ke Selandia Baru yang ikut tarik produk serupa.
Investigasi dan Tuntutan Jawaban
Pemerintah negara bagian seperti South Australia menuntut penyelidikan mendesak nasional soal bagaimana produk berbahaya ini lolos bea cukai dan masuk rak toko besar. Fokus utama adalah perbaikan sistem impor agar kontaminasi serupa tak terulang, termasuk pengujian lebih ketat untuk barang dari negara dengan regulasi longgar. Otoritas federal janji transparansi penuh, sambil tekankan bahwa penemuan ini justru bukti sistem pengawasan bekerja meski terlambat. Investigasi internasional juga mungkin melibatkan pihak China untuk telusuri tambang sumbernya.
Kesimpulan
Kasus pasir mainan dari China yang ternyata mengandung asbes jadi pengingat keras betapa rentannya rantai pasok global terhadap kontaminasi berbahaya. Meski risiko langsung rendah dan penanganan cepat dilakukan, insiden ini rusak kepercayaan orang tua pada produk impor murah. Australia kini perkuat aturan impor serta pengawasan, sementara keluarga harus lebih waspada saat beli mainan anak. Yang pasti, kejadian ini tunjukkan satu kesalahan kecil di tambang jauh bisa berdampak besar pada ribuan anak di sini.