Mengusik Ariana Grande, WN Australia Dideportasi. Sebuah insiden mengganggu di karpet merah Asia premiere film Wicked: For Good di Universal Studios Singapore berujung deportasi cepat bagi seorang warga negara Australia. Johnson Wen, 26 tahun, dideportasi ke Australia pada 23 November 2025 setelah menjalani hukuman sembilan hari penjara atas tuduhan public nuisance. Wen, yang dikenal sebagai influencer dengan akun pyjamamann, melompat pagar pembatas dan memeluk Ariana Grande secara paksa saat bintang film itu berjalan di karpet kuning pada 13 November. Aksi ini tak hanya mengejutkan Grande dan rekan aktrisnya, Cynthia Erivo, tapi juga memicu kemarahan publik global. Immigration and Checkpoints Authority (ICA) Singapore mengonfirmasi deportasi Wen, lengkap dengan larangan masuk ulang ke negara itu. “Kami tak toleransi gangguan terhadap acara publik atau tokoh internasional,” ujar juru bicara ICA. Insiden ini jadi pengingat rapuhnya keamanan selebriti di tengah euforia penggemar. BERITA BASKET
Kronologi Insiden yang Menghebohkan: Mengusik Ariana Grande, WN Australia Dideportasi
Acara premiere Wicked: For Good berlangsung meriah di Universal Studios Singapore, dengan Grande, Erivo, Jeff Goldblum, dan Michelle Yeoh menyapa penggemar. Antara pukul 19.00 hingga 19.11, Wen melompat pagar dan berlari ke arah Grande, memeluk bahunya sambil melompat-lompat. Grande tampak terkejut, sementara Erivo langsung selip di antara mereka untuk lindungi rekannya. Petugas keamanan tangkap Wen, tapi ia kembali coba lompat pagar kedua kalinya sebelum diamankan. Malam itu, Wen unggah video insiden di Instagram dan TikTok dengan caption: “Dear Ariana Grande, Thank You for letting me Jump on the Yellow Carpet with You.” Video itu viral, picu komentar marah dari netizen yang sebut aksi Wen sebagai pelecehan. Polisi tangkap Wen di Temple Street sekitar tengah malam 14 November, dan ia diadili pada 17 November. Jaksa tuntut hukuman penjara seminggu karena Wen disebut “serial intruder” dengan riwayat ganggu konser Katy Perry dan The Weeknd.
Riwayat Johnson Wen sebagai Serial Intruder: Mengusik Ariana Grande, WN Australia Dideportasi
Wen bukan pemula dalam aksi kontroversial. Sebagai influencer Australia dengan ribuan follower di media sosial, ia sering unggah video invasi panggung atau acara olahraga untuk cari perhatian. Riwayatnya termasuk ganggu konser The Weeknd di Sydney 2023, di mana ia lompat ke panggung dan hampir babak belur oleh pengawal; serta invasi lapangan di pertandingan rugby Australia. Media Australia sebut Wen sudah dilarang masuk beberapa stadion dan kena denda ribuan dolar atas pelanggaran serupa. Akun pyjamamann-nya penuh konten “prank” ekstrem, tapi insiden Grande jadi puncak: video itu ditonton jutaan kali, picu tagar #DeportWen dan #ProtectAriana. Pengamat sebut Wen manfaatkan trauma Grande—ia pernah alami serangan bom di Manchester 2017—untuk konten viral. “Ini bukan prank, tapi pelanggaran batas pribadi,” kata pakar keamanan selebriti.
Respons Ariana Grande dan Dampak Hukum
Grande belum komentar resmi, tapi Erivo aludasi insiden saat bicara soal ikatan dengan Grande: “Kami lalui banyak hal, bahkan minggu ini.” Tim produksi film lanjutkan acara tanpa gangguan, tapi keamanan diperketat di tur promosi selanjutnya. Hukum Singapore tegas: Wen divonis sembilan hari penjara pada 17 November atas Pasal public nuisance, yang hukumannya hingga tiga bulan atau denda SGD 2.000. Jaksa soroti rekam jejak Wen sebagai faktor perberatan. ICA eksekusi deportasi langsung usai hukuman, larang ia masuk lagi—langkah langka untuk kasus serupa. Kasus ini picu diskusi bilateral Australia-Singapore soal pengawasan turis bermasalah, plus tuntutan platform sosial hapus konten Wen. Netizen sebut: “Deportasi bagus, tapi ia harus dilarang terbang internasional.”
Kesimpulan
Deportasi Johnson Wen usai usik Ariana Grande jadi akhir cepat bagi aksi nekat yang rusak euforia premiere Wicked: For Good. Dari lompat pagar ke penjara singkat lalu pulang paksa, ini pengingat bahwa “prank” ekstrem tak punya tempat di ruang publik. Bagi Grande, insiden ini tambah lapisan trauma, tapi dukungan Erivo dan tim tunjukkan solidaritas kuat. Singapore tegas lindungi tamu internasional, sementara Wen harus renungkan rekam jejaknya. Harapannya, kasus ini cegah insiden serupa—selebriti layak aman, penggemar hormat batas. Tur promosi Wicked lanjut, tapi dengan mata waspada lebih tajam.