Mobil Paus Fransiskus Dijadikan Menjadi Klinik Keliling. Pagi yang cerah di Betlehem, Tepi Barat, pada 25 November 2025, menjadi saksi peluncuran inisiatif humanis yang menyentuh hati: sebuah kendaraan popemobile milik Paus Fransiskus yang dulu digunakan saat kunjungannya ke wilayah itu pada 2014 kini berubah wujud menjadi klinik keliling untuk anak-anak Gaza. Kendaraan sederhana berbasis Mitsubishi pick-up, yang dulu didonasikan oleh Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas, kini dilengkapi fasilitas medis lengkap untuk layani hingga 200 anak per hari. Inisiatif ini, yang diberkati Paus Fransiskus sebelum wafatnya pada April lalu, dikelola oleh organisasi Caritas di bawah arahan Kardinal Anders Arborelius dari Stockholm. Di tengah konflik yang masih membayangi Gaza, di mana UNICEF laporkan setidaknya 67 anak tewas sejak gencatan senjata, proyek ini jadi simbol harapan. “Kendaraan ini bukti dunia tak lupa anak-anak Gaza,” kata Arborelius, sambil harap klinik segera dikirim ke wilayah itu dalam waktu dekat. BERITA BASKET
Sejarah Popemobile: Dari Kendaraan Paus ke Simbol Kedekatan: Mobil Paus Fransiskus Dijadikan Menjadi Klinik Keliling
Popemobile ini bukan kendaraan biasa; ia lahir dari kunjungan Paus Fransiskus ke Betlehem pada Mei 2014, saat ia berdiri di platform terbuka belakang untuk sapa ribuan umat. Kendaraan itu, yang dirancang khusus untuk perjalanan singkat di wilayah suci, jadi saksi momen bersejarah ketika Fransiskus berdoa di Tembok Pemisah Israel-Palestina. Dulu, platform belakang itu jadi panggung bagi senyum hangat paus yang dekat dengan rakyat jelata—ia sering turun dari kendaraan untuk peluk anak-anak dan korban konflik. Kini, platform itu ditutup rapat dan dilengkapi ruang perawatan anak, lengkap dengan peralatan medis dasar seperti inkubator portabel, alat vaksinasi, dan stok obat untuk infeksi umum. Proyek ini dimulai Mei lalu di bengkel Betlehem, di mana pekerja lokal habiskan berbulan-bulan modifikasi agar kendaraan tetap mobile di medan Gaza yang rusak. Paus Fransiskus, yang sering sebut situasi Gaza “memalukan,” berikan restu akhir sebelum wafatnya, tekankan warisannya: kedekatan dengan yang menderita.
Proses Transformasi: Dari Workshop Betlehem ke Klinik Siap Pakai: Mobil Paus Fransiskus Dijadikan Menjadi Klinik Keliling
Transformasi kendaraan ini jadi cerita kolaborasi global. Caritas Jerusalem, yang kelola proyek lapangan, kerjasama dengan Caritas Swedia untuk dana dan desain. Di workshop Betlehem, pekerja Palestina modifikasi platform belakang jadi ruang steril: tambah generator solar untuk listrik mandiri, rak obat tahan guncangan, dan kursi periksa anak yang mudah dibersihkan. “Kami bangun agar tahan medan perang—roda off-road, suspensi kuat, dan ventilasi anti-debu,” kata Peter Brune, Sekretaris Jenderal Caritas Swedia. Kendaraan kini punya kapasitas tangani 200 anak per hari untuk cek kesehatan rutin, vaksinasi, dan pengobatan infeksi—prioritas utama di Gaza di mana sistem kesehatan runtuh. Father Ibrahim Faltas, fransiskan dari Custody of the Holy Land, bilang klinik siap dikirim Gaza “dalam waktu dekat,” meski koordinasi dengan otoritas Israel masih berlangsung. Proses ini tak murah, tapi dukungan Vatikan dan donatur swasta pastikan semuanya lengkap tanpa hambatan.
Dampak Humanis: Bantuan untuk Anak Gaza di Tengah Konflik
Inisiatif ini datang tepat saat Gaza butuh bantuan medis mendesak. Sejak gencatan senjata, UNICEF catat 67 anak tewas akibat insiden terkait konflik, sementara UNICEF dan WHO laporkan ribuan lagi derita malnutrisi dan infeksi karena fasilitas kesehatan hancur. Klinik keliling ini fokus anak-anak—target utama Fransiskus yang sebut “anak bukan angka, tapi harapan masa depan.” Alistair Dutton, Sekretaris Jenderal Caritas, bilang: “Ini kontribusi serius untuk kesehatan anak Gaza.” Kendaraan tak hanya bawa obat, tapi juga pesan: dunia peduli. Di Betlehem, peluncuran jadi acara haru dengan doa bersama umat Kristen dan Muslim, tunjukkan solidaritas lintas agama. Meski kendaraan belum masuk Gaza, rencana distribusi obat awal via konvoi Caritas sudah jalan, layani desa-desa terpencil. Proyek ini lanjutkan warisan Fransiskus, yang sering kritik perang Gaza sebagai “kekerasan terhadap yang tak berdosa.”
Kesimpulan
Transformasi popemobile Paus Fransiskus jadi klinik keliling untuk anak Gaza jadi warisan abadi dari pemimpin yang dekat dengan yang menderita. Dari platform sapa umat di Betlehem 2014, kini jadi ruang harapan di tengah puing-puing konflik—lengkap, siap layani 200 anak per hari. Dukungan Caritas dan restu Fransiskus sebelum wafatnya tunjukkan komitmen global, meski tantangan logistik Gaza masih ada. Di wilayah suci yang penuh luka, inisiatif ini bukan sekadar bantuan medis, tapi pesan damai: dunia ingat, dan siap bantu. Harapannya, kendaraan ini segera bergulir di Gaza, bawa obat dan senyum untuk generasi muda yang pantas dapat masa depan lebih baik.