
Istana Wakil Presiden IKN Dilapisi Kaca Anti Peluru. Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur terus menunjukkan kemajuan signifikan, dengan Istana Wakil Presiden menjadi salah satu proyek unggulan. Pada 28 Mei 2025, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau progres pembangunan istana ini, yang telah mencapai 43 persen. Salah satu fitur menonjol adalah penggunaan kaca anti peluru untuk melapisi bangunan, menegaskan komitmen terhadap keamanan dan estetika. Dilansir dari pernyataan Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, istana ini diproyeksikan selesai pada Desember 2025, memungkinkan Gibran berkantor di IKN mulai 2026. Artikel ini mengulas detail pembangunan, fitur keamanan, desain, dan dampaknya bagi IKN. BERITA BOLA
Progres Pembangunan Istana Wakil Presiden
Istana Wakil Presiden, yang terletak di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, telah menyelesaikan struktur utama dan kini fokus pada pekerjaan arsitektural. Hingga Mei 2025, pemasangan kaca anti peluru telah mencapai 22 persen, menandai langkah penting dalam memastikan keamanan bangunan. Proyek ini, yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya, mencakup lahan seluas 14,8 hektare dengan total luas bangunan 32.061 meter persegi. Tahap pertama meliputi kantor wakil presiden, kediaman resmi, kantor sekretariat, dan serambi pasukan pengamanan, dengan target penyelesaian akhir tahun ini.
Fitur Keamanan: Kaca Anti Peluru
Penggunaan kaca anti peluru menjadi elemen kunci dalam desain Istana Wakil Presiden, sejalan dengan standar keamanan untuk objek vital nasional. Kaca ini dirancang untuk menahan tembakan peluru kaliber tinggi, seperti 7,62 x 51 mm NATO, serupa dengan spesifikasi kendaraan anti peluru MV3 Garuda Limousine yang digunakan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran. Selain fungsi keamanan, kaca ini juga estetis, mendukung visi IKN sebagai smart forest city. Basuki menegaskan bahwa pemasangan kaca ini tidak hanya meningkatkan perlindungan, tetapi juga mempertahankan tampilan modern dan elegan.
Desain Arsitektur yang Ikonik: Istana Wakil Presiden IKN Dilapisi Kaca Anti Peluru
Desain Istana Wakil Presiden menggabungkan elemen budaya Nusantara dengan teknologi modern. Berdasarkan sayembara 2022, konsep seperti “Huma Betang Umai” dan “Istana Kerakyatan” menonjolkan keramahtamahan Indonesia. Bangunan utama berdiri di puncak bukit, dikelilingi teras hijau yang menyatu dengan lanskap alam. Material lokal, seperti kayu ukiran dan marmer, digunakan untuk interior, mencerminkan kekayaan budaya Kalimantan dan Indonesia secara luas. Gibran juga meminta penanaman pohon beringin untuk mempercantik kawasan, menambah nilai estetika dan ekologis.
Dampak bagi IKN dan Pemerintahan
Istana Wakil Presiden akan menjadi simbol kepemimpinan di IKN, mendampingi Istana Negara yang telah diresmikan pada Oktober 2024. Kehadiran istana ini menegaskan komitmen pemerintah untuk memindahkan pusat pemerintahan ke Nusantara, dengan Gibran sebagai wapres pertama yang berkantor di sana pada 2026. Program ini juga mendorong pembangunan infrastruktur pendukung, seperti Tol IKN Seksi 5B, RS Hermina, dan Universitas Gunadarma, yang turut dikunjungi Gibran. Secara ekonomi, proyek ini menciptakan lapangan kerja dan menarik investasi, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi 5% pada 2025.
Tantangan dan Harapan
Meskipun progresnya menjanjikan, pembangunan menghadapi tantangan, seperti memastikan ketepatan waktu dan kualitas. Gibran menekankan pentingnya menghindari keterlambatan, sementara Basuki menjamin pengawasan ketat oleh Otorita IKN. Diskusi di platform X (Mei 2025) menunjukkan antusiasme publik, meskipun ada kekhawatiran tentang biaya proyek. Untuk menjawab ini, pemerintah berupaya memanfaatkan material lokal dan teknologi ramah lingkungan, seperti panel surya, untuk mengurangi dampak ekologis.
Penutup: Istana Wakil Presiden IKN Dilapisi Kaca Anti Peluru
Istana Wakil Presiden IKN, dengan kaca anti peluru dan desain ikonik, menandai langkah besar menuju ibu kota modern yang aman dan berkelanjutan. Dengan progres 43 persen dan target selesai Desember 2025, istana ini akan menjadi kantor Wapres Gibran pada 2026, memperkuat visi IKN sebagai pusat pemerintahan baru. Kombinasi keamanan canggih, estetika Nusantara, dan komitmen ekologis menjadikan proyek ini simbol kemajuan Indonesia. Publik diimbau memantau perkembangan resmi melalui kanal Otorita IKN untuk informasi terkini.