
Warga Gembira Menyambut GPM Polda Jateng. Polda Jawa Tengah kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Mako Ditreskrimsus, Semarang, pada 8 Agustus 2025. Kegiatan ini disambut antusias oleh warga yang berbondong-bondong datang untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Acara yang dipimpin Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Arif Budiman, ini merupakan bagian dari upaya Polri menekan kenaikan harga pangan, khususnya beras, di tengah fluktuasi pasar. GPM ini juga digelar serentak di seluruh polres di Jawa Tengah, menunjukkan komitmen kepolisian dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat. BERITA LAINNYA
Kenapa Para Warga Bahagia?
Warga merasa terbantu dengan adanya GPM karena harga kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, dan telur, jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran. Misalnya, beras SPHP dijual seharga Rp11.000 per kilogram, jauh di bawah harga pasar yang bisa mencapai Rp15.000 per kilogram. Ibu rumah tangga seperti Rosyati (48) dari Banyumanik mengaku bisa menghemat pengeluaran dapur berkat acara ini. Selain itu, GPM juga menghadirkan suasana meriah dengan kegiatan seperti senam sehat dan lomba mewarnai, membuat warga tidak hanya berbelanja tetapi juga menikmati momen kebersamaan. Program ini dirancang untuk meringankan beban masyarakat di tengah tantangan ekonomi.
Kenapa Beras Menjadi Murah Saat GPM Datang?
Harga beras yang terjangkau di GPM merupakan hasil kerja sama antara Polda Jateng, Bulog, dan berbagai pihak seperti kelompok tani serta Baznas. Bulog menyediakan stok beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang dijual dengan harga subsidi. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Kapolri untuk melakukan intervensi pasar guna menstabilkan harga pangan. Selain beras, komoditas lain seperti minyak goreng Minyakita (Rp15.500/liter) dan bawang merah (Rp20.000 per ½ kg) juga dijual dengan harga lebih rendah, rata-rata Rp3.000 lebih murah dari pasaran. Kolaborasi lintas sektor ini memastikan pasokan pangan tersedia dengan harga yang tidak membebani warga.
Komentar Positif Netizen Atas Hal Ini
Di media sosial, netizen ramai mengapresiasi inisiatif Polda Jateng. Banyak yang mengunggah foto antrean warga di lokasi GPM, disertai komentar positif seperti “Terima kasih Polda Jateng, bantu banget buat kami!” dan “Semoga GPM sering diadakan, harga sembako jadi lebih ramah di kantong.” Beberapa warga juga mengusulkan agar kegiatan ini diperluas ke pelosok desa agar manfaatnya dirasakan lebih luas. Meski ada sedikit masukan soal antrean yang cukup panjang, mayoritas netizen memuji pendekatan humanis Polri dalam membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga pangan.
Kesimpulan: Warga Gembira Menyambut GPM Polda Jateng
Gerakan Pangan Murah Polda Jateng menjadi angin segar bagi masyarakat di tengah ketidakpastian harga pangan. Dengan harga beras dan kebutuhan pokok yang lebih terjangkau, warga bisa menghemat pengeluaran sekaligus merasakan kehadiran Polri sebagai pengayom. Kolaborasi dengan Bulog dan pihak lain menunjukkan sinergi yang kuat untuk menjaga ketahanan pangan. Antusiasme warga dan respons positif netizen memperlihatkan bahwa GPM tidak hanya soal harga murah, tetapi juga tentang kebersamaan dan kepedulian sosial. Diharapkan, kegiatan ini terus berlanjut untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah.