
Tragisnya Kecelakaan Bus Wisata di NYC. Kecelakaan bus wisata yang tragis melanda negara bagian New York, Amerika Serikat, pada 22 Agustus 2025, menewaskan beberapa penumpang dan melukai banyak lainnya. Insiden ini terjadi ketika bus yang membawa 52 wisatawan dari Air Terjun Niagara menuju New York City kehilangan kendali di jalan raya. Kecelakaan ini menambah daftar panjang tragedi transportasi wisata di AS, memicu perhatian terhadap keselamatan bus pariwisata. Dengan penumpang yang berasal dari berbagai negara, termasuk India, China, dan Filipina, peristiwa ini meninggalkan duka mendalam. Artikel ini akan mengulas lokasi kecelakaan, penyebabnya, dan dampaknya terhadap korban. BERITA LAINNYA
Kecelakaan Ini Terjadi Tepatnya Dimana
Kecelakaan bus wisata ini terjadi di New York State Thruway, dekat kota Pembroke, sekitar 40 kilometer timur Buffalo, New York. Insiden tersebut berlangsung pada Jumat malam, 22 Agustus 2025, di jalur Interstate 90, salah satu jalan raya tersibuk di negara bagian tersebut. Bus yang dioperasikan oleh M&Y Tour Inc. dari Staten Island sedang dalam perjalanan pulang setelah rombongan mengunjungi Air Terjun Niagara, destinasi wisata populer. Medan di area ini relatif datar, tetapi jalan raya yang sibuk dan potensi gangguan seperti kepadatan lalu lintas menjadi faktor yang mungkin memengaruhi dinamika kecelakaan. Petugas kepolisian setempat segera menutup sebagian jalur untuk evakuasi dan penyelidikan, dengan asap dan puing-puing dari bus yang terguling menciptakan pemandangan mencekam di lokasi kejadian.
Kenapa Bus Ini Bisa Saling Bertabrakan
Meskipun laporan awal menyebutkan kemungkinan tabrakan dengan kendaraan lain, penyelidikan awal menunjukkan bahwa kecelakaan ini adalah insiden tunggal, bukan tabrakan antar-kendaraan. Pengemudi bus diduga kehilangan fokus, menyebabkan bus keluar dari jalur dan terguling. Faktor seperti kelelahan pengemudi atau microsleep menjadi dugaan awal, meskipun tidak ada indikasi pengemudi dalam pengaruh alkohol atau kerusakan mekanis pada bus. Beberapa penumpang yang terlempar dari bus menunjukkan bahwa banyak di antara mereka tidak mengenakan sabuk pengaman, memperparah dampak kecelakaan.
Kondisi jalan raya yang sibuk dan potensi gangguan visual di malam hari juga mungkin berkontribusi. Polisi negara bagian New York menyatakan bahwa pengemudi melakukan “koreksi berlebihan” setelah kehilangan kendali, yang menyebabkan bus terguling. Kecepatan bus yang tinggi saat melaju di jalur lurus juga menjadi perhatian, mengingat bus wisata sering dioperasikan dalam jadwal ketat untuk memenuhi itinerary wisata. Penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung untuk memastikan apakah ada faktor lain, seperti kondisi bus atau pelanggaran prosedur keselamatan oleh operator.
Apakah Ada Korban Kematian Dari Tragedi Ini
Tragisnya, kecelakaan ini merenggut nyawa lima penumpang, yang dikonfirmasi meninggal di tempat kejadian. Bus membawa 52 penumpang, termasuk pengemudi, dengan rentang usia dari 1 hingga 74 tahun. Mayoritas penumpang berasal dari India, China, dan Filipina, menambah kompleksitas penanganan karena kebutuhan penerjemah untuk berkomunikasi dengan keluarga korban. Selain lima korban tewas, banyak penumpang lain mengalami luka-luka, dengan beberapa dalam kondisi serius namun tidak mengancam jiwa. Beberapa penumpang terlempar dari bus akibat tidak memakai sabuk pengaman, memperburuk cedera mereka.
Evakuasi dilakukan dengan cepat, dengan korban luka dirawat di rumah sakit terdekat seperti Erie County Medical Center. Beberapa penumpang yang terperangkap di dalam bus berhasil diselamatkan oleh tim darurat, meski prosesnya sulit karena kerusakan parah pada kendaraan. Tidak ada anak-anak yang termasuk di antara korban tewas, meskipun laporan awal sempat menyebutkan sebaliknya. Insiden ini memicu kesedihan mendalam, terutama bagi komunitas internasional yang kehilangan anggota keluarga dalam perjalanan wisata yang seharusnya menyenangkan.
Kesimpulan: Tragisnya Kecelakaan Bus Wisata di NYC
Kecelakaan bus wisata di New York State Thruway pada 22 Agustus 2025 menjadi pengingat tragis akan risiko dalam transportasi pariwisata. Terjadi di dekat Pembroke, insiden ini disebabkan oleh hilangnya kendali pengemudi, kemungkinan akibat kelelahan atau kurang fokus, dengan sabuk pengaman yang tidak digunakan memperparah dampak. Lima nyawa melayang, dan banyak lainnya terluka, meninggalkan duka bagi keluarga dari berbagai negara. Peristiwa ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap kelaikan bus, kepatuhan pengemudi terhadap prosedur keselamatan, dan penggunaan sabuk pengaman oleh penumpang. Dengan meningkatnya kasus kecelakaan bus wisata global, seperti di Thailand dan Nepal pada 2025, otoritas transportasi perlu memperketat regulasi dan edukasi untuk mencegah tragedi serupa, memastikan wisatawan dapat menikmati perjalanan dengan aman dan nyaman.