
Kenapa Istri Macron Dituduh Sebagai Transgender. Kabar kontroversial tentang tuduhan bahwa istri Presiden Prancis Emmanuel Macron, Brigitte Macron, adalah transgender kembali mencuat pada September 2025, memicu perdebatan di media sosial dan beberapa platform berita. Tuduhan ini bukanlah hal baru, tetapi kali ini mendapat perhatian lebih luas setelah sejumlah tokoh publik dan influencer di Amerika Serikat dan Eropa mengangkat kembali isu tersebut. Meskipun tidak ada bukti yang mendukung klaim ini, tuduhan tersebut telah memicu diskusi tentang privasi, misinformasi, dan dampaknya terhadap figur publik. Artikel ini akan mengupas latar belakang tuduhan tersebut, siapa saja yang terlibat dalam menyebarkannya, serta bagaimana respons Emmanuel Macron terhadap isu yang menyerang istrinya. BERITA BOLA
Siapa Itu Macron dan Istrinya
Emmanuel Macron, lahir pada 21 Desember 1977, adalah Presiden Prancis yang menjabat sejak Mei 2017 dan kembali terpilih pada 2022. Ia dikenal sebagai pemimpin muda dengan pandangan liberal dan pro-Eropa, yang memimpin Prancis melalui berbagai tantangan, mulai dari protes domestik hingga isu geopolitik global. Macron menikah dengan Brigitte Trogneux, seorang mantan guru yang berusia 24 tahun lebih tua darinya. Kisah cinta mereka sering menjadi sorotan karena perbedaan usia yang signifikan dan fakta bahwa Brigitte adalah guru Macron saat ia masih remaja di sekolah menengah di Amiens, Prancis.
Brigitte Macron, lahir pada 13 April 1953, adalah ibu dari tiga anak dari pernikahan sebelumnya dan kini berperan sebagai ibu tiri bagi Macron, yang tidak memiliki anak biologis. Sebagai Ibu Negara, Brigitte aktif dalam kegiatan amal, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan, serta kerap mendampingi Macron dalam agenda resmi. Pasangan ini dikenal memiliki hubungan yang erat, meskipun sering menjadi bahan gosip media karena dinamika hubungan mereka yang tidak biasa. Namun, tuduhan bahwa Brigitte adalah transgender tidak memiliki dasar faktual dan muncul dari spekulasi yang tidak berdasar.
Siapa yang Menyebutkan Istri Macron Transgender
Tuduhan bahwa Brigitte Macron adalah transgender pertama kali muncul pada 2021 melalui media sosial dan situs-situs konspirasi di Prancis. Klaim ini awalnya disebarkan oleh kelompok-kelompok pinggiran yang menentang Macron, termasuk beberapa aktivis anti-vaksin dan kelompok sayap kanan. Mereka menyebarkan narasi bahwa Brigitte, yang lahir dengan nama Jean-Michel Trogneux, adalah pria yang bertransisi menjadi wanita, tanpa bukti yang kredibel. Pada September 2025, isu ini kembali mengemuka setelah beberapa tokoh terkenal, termasuk influencer dari Amerika Serikat dan Eropa, mengamplifikasi klaim ini di platform seperti X dan Truth Social.
Beberapa postingan viral menyebutkan “dokumen” atau “foto” yang konon membuktikan tuduhan tersebut, tetapi hingga kini, tidak ada dokumen resmi atau bukti konkret yang mendukung klaim ini. Sebaliknya, tuduhan ini tampaknya didorong oleh motif politik untuk mendiskreditkan Macron, yang sering menjadi sasaran kritik dari kelompok konservatif karena kebijakannya yang progresif. Selain itu, narasi ini juga mendapat dorongan dari ketegangan politik global, di mana misinformasi sering digunakan untuk mempolarisasi opini publik.
Tanggapan Macron Usai Istrinya Disebut Transgender
Emmanuel Macron telah berulang kali menanggapi tuduhan terhadap istrinya dengan tegas, menyebutnya sebagai “serangan pribadi yang tidak berdasar” dan bagian dari kampanye misinformasi. Pada 16 September 2025, dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Prancis TF1, Macron mengecam klaim tersebut sebagai “kebohongan keji” yang bertujuan untuk melemahkan reputasinya sebagai presiden. Ia juga menyoroti dampak emosional dari tuduhan ini terhadap Brigitte, yang menurutnya merasa terluka tetapi tetap kuat dalam menghadapi fitnah.
Macron juga mengambil langkah hukum untuk melawan penyebaran hoaks ini. Pada 2022, tim hukumnya berhasil memenangkan gugatan terhadap dua individu yang menyebarkan tuduhan serupa di Prancis, dan pada 2025, Macron mengindikasikan bahwa pihaknya akan kembali menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang terus menyebarkan narasi ini. Selain itu, pemerintah Prancis telah memperkuat regulasi terhadap misinformasi daring, meskipun tantangan untuk mengendalikan penyebaran hoaks di media sosial tetap besar. Brigitte sendiri memilih untuk tidak banyak berkomentar di depan umum, fokus pada perannya sebagai Ibu Negara, dan menyerahkan penanganan isu ini kepada tim hukum dan suaminya.
Kesimpulan: Kenapa Istri Macron Dituduh Sebagai Transgender
Tuduhan bahwa Brigitte Macron adalah transgender adalah contoh nyata dari bagaimana misinformasi dapat menyebar luas di era digital, terutama ketika didorong oleh motif politik. Tanpa bukti yang kredibel, klaim ini lebih merupakan upaya untuk menyerang Emmanuel Macron dan istrinya ketimbang refleksi fakta. Respons tegas Macron, baik melalui pernyataan publik maupun langkah hukum, menunjukkan komitmen untuk melawan hoaks yang merugikan keluarganya. Namun, kejadian ini juga menggarisbawahi tantangan besar dalam mengatasi misinformasi di media sosial, di mana narasi sensasional sering kali lebih cepat menyebar daripada kebenaran. Bagi publik, isu ini menjadi pengingat penting untuk selalu memverifikasi informasi sebelum mempercayainya. Sementara itu, Brigitte Macron tetap menjalankan perannya dengan anggun, membuktikan bahwa fitnah tidak akan menghentikan dedikasinya sebagai Ibu Negara.