
Kucing Uya Kuya Diserahkan ke Dinas KPKP Jakarta. Kejadian penjarahan rumah anggota DPR RI, Surya Utama alias Uya Kuya, di Duren Sawit, Jakarta Timur, pada 30 Agustus 2025, masih menjadi perbincangan hangat. Selain barang berharga, kucing-kucing peliharaan Uya yang bernilai fantastis turut menjadi sorotan karena ikut diambil massa. Kabar terbaru, salah satu kucing peliharaan tersebut telah diserahkan ke Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta untuk perawatan lebih lanjut. Kasus ini tidak hanya menarik perhatian karena kerugian materil, tetapi juga karena keterlibatan publik figur seperti Sherina Munaf dalam upaya penyelamatan kucing-kucing tersebut. Artikel ini akan mengulas siapa Uya Kuya, apa yang terjadi dengan kucing-kucingnya, dan alasan penyerahan kucing ke Dinas KPKP Jakarta. BERITA BOLA
Siapa Itu Uya Kuya
Surya Utama, lebih dikenal sebagai Uya Kuya, adalah artis sekaligus politikus Indonesia yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) untuk periode 2024-2029. Lahir pada 4 April 1975, Uya memulai kariernya sebagai penyiar radio sebelum menjadi presenter televisi terkenal lewat acara-acara seperti Kamera Paranoid dan Cari-Cari Cari. Popularitasnya sebagai figur publik membantunya meraih 33.109 suara di daerah pemilihan DKI Jakarta II pada Pemilu 2024. Selain karier hiburan dan politik, Uya dikenal sebagai pecinta kucing dengan koleksi hingga 60 ekor kucing ras yang bernilai miliaran rupiah, termasuk ras seperti Persian dan Maine Coon. Namun, kehadirannya di DPR sempat menuai kontroversi, terutama setelah video jogetnya di Sidang Tahunan MPR pada Agustus 2025 diviralkan dengan narasi yang memicu kemarahan publik, yang kemudian berujung pada penjarahan rumahnya.
Apa Yang Terjadi Dengan Kucing Uya Kuya
Pada malam 30 Agustus 2025, rumah Uya Kuya di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi sasaran penjarahan massa. Kejadian ini merupakan bagian dari gelombang protes publik terkait isu kenaikan tunjangan anggota DPR. Massa merusak rumah dan mengambil berbagai barang berharga, termasuk perabot, elektronik, dan pakaian. Yang paling menyedihkan bagi Uya dan istrinya, Astrid, adalah hilangnya belasan kucing peliharaan mereka, beberapa di antaranya dibawa bersama kandangnya. Uya menyebutkan setidaknya 12 kucing ras mahal, termasuk satu bernama Uma, hilang atau dicuri. Salah satu kucing berhasil diselamatkan oleh penyanyi Sherina Munaf dan rekannya, Indira Diandra, namun kondisinya memprihatinkan dengan tubuh kurus dan bulu kusam. Sherina memperkirakan ada 16-20 kucing di rumah Uya, yang diduga hasil breeding, dan sebagian besar masih belum ditemukan, entah diambil atau dilepas ke jalanan. Polisi kemudian mengamankan satu kucing dari rumah seorang pelaku penjarahan di Jakarta Timur, yang menjadi titik terang dalam kasus ini.
Kenapa Kucing Tersebut Diserahkan ke KPKP Jakarta
Kucing yang berhasil diamankan oleh polisi diserahkan ke Dinas KPKP Jakarta, tepatnya ke Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan, untuk memastikan perawatan dan pemeriksaan kesehatan yang memadai. Penyerahan ini dilakukan karena kucing tersebut, yang ditemukan pada 2 September 2025, diduga mengalami stres dan membutuhkan penanganan profesional. Dinas KPKP memiliki fasilitas untuk memeriksa kondisi kesehatan hewan, memberikan perawatan, dan memastikan kucing dalam kondisi aman sebelum dikembalikan ke pemilik atau ditempatkan di tempat yang layak. Menurut keterangan polisi, kucing ini ditemukan di rumah salah satu pelaku penjarahan, dan penyerahan ke KPKP bertujuan agar hewan tersebut tidak mengalami trauma lebih lanjut. Selain itu, langkah ini juga memungkinkan penyelidikan lebih lanjut terkait nasib kucing-kucing lain, dengan harapan informasi dari masyarakat dapat membantu melacak keberadaan mereka. Upaya ini mendapat dukungan dari komunitas pecinta kucing, yang menyerukan agar hewan-hewan tersebut diperlakukan dengan baik.
Kesimpulan: Kucing Uya Kuya Diserahkan ke Dinas KPKP Jakarta
Kejadian penjarahan rumah Uya Kuya dan hilangnya kucing-kucing peliharaannya menjadi peringatan akan dampak emosi publik terhadap kontroversi politik. Penyerahan salah satu kucing ke Dinas KPKP Jakarta menunjukkan upaya serius untuk menyelamatkan dan merawat hewan yang menjadi korban dalam insiden ini. Meski Uya Kuya menyatakan keikhlasannya atas kerugian materil, kehilangan kucing-kucing kesayangannya meninggalkan luka emosional bagi keluarganya. Dengan keterlibatan pihak berwenang dan dukungan publik, seperti yang ditunjukkan oleh Sherina Munaf, ada harapan bahwa kucing-kucing lain dapat ditemukan dan dikembalikan dalam kondisi baik. Kasus ini juga menggarisbawahi pentingnya menjaga ketenangan dalam menyampaikan aspirasi publik agar tidak merugikan pihak yang tidak bersalah, termasuk hewan peliharaan. Pada September 2025, perhatian terhadap nasib kucing-kucing Uya tetap menjadi topik yang menyentuh hati banyak orang.